Pasca menjadi anggota tim Iron Man di Captain America Civil War (2016), Peter Parker (Matt Holland) pulang ke Queens, New York, dan tinggal bersama Bibi May (Marisa Tomei). Ia pun kembali menjalani rutinitasnya sebagai pelajar di sekolah atas perintah Tony Stark (Robert Downey Jr.) yang menjadi mentornya. Sang Spider-Man diminta untuk fokus belajar sembari menjadi jagoan super yang bermanfaat bagi lingkungannya.
Peter awalnya menuruti semua perintah Tony. Namun, tak bisa dipungkiri jika batinnya berkecamuk. Pasalnya, ia merasa bisa melakukan hal yang lebih besar ketimbang sekedar menangkap penjahat kecil atau menolong orang menemukan alamat. Hanya saja, sang Iron Man berkeyakinan kalau Spidey yang masih remaja belum siap dan perlu terus belajar agar lebih bertanggung jawab sebagai jagoan super.
Hingga suatu ketika muncul para penjahat dengan senjata super canggih nan berbahaya meneror kota New York. Peter merasa mampu dan berkewajiban menghentikan aksi kelompok yang dipimpim oleh Adrian Toomes/Vulture (Michael Keaton) itu. Di sisi lain, Tony masing menganggap kalau itu belum harus menjadi urusan Spidey. Namun, sang Spider-Man tetap bersikeras sampai akhirnya melakukan hal yang ceroboh.
Itulah beberapa kisah yang terjadi dalam salah satu produksi Marvel yang paling dinanti tahun ini, Spider-Man: Homecoming. Disutradarai oleh Jon Watts, yang menarik dari kisah Spidey versi Tom Holland ini adalah sosoknya yang masih remaja. Anda benar-benar akan melihat Spider-Man yang berbeda jika dibandingkan dengan dua pendahulunya, Tobey Maguire dan Andrew Garfield.
Di film ini, Peter Parker adalah tipe remaja zaman sekarang pada umumnya; labil, galau dan ceroboh. Sosok jagoan super yang memang masih butuh arahan serta bimbingan. Kalaupun ada kesamaan dengan versi Maguire dan Garfield, itu lebih kepada karakternya yang lucu serta banyak bicara. Selain itu, karena sudah diperkenalkan di Captain America: Civil War (2016), Anda tidak akan lagi disuguhkan adegan Peter digigit laba-laba.
Adanya Tony Stark/Iron Man juga menjadi daya tarik tersendiri untuk film ini. Ia tidak hanya tampil nyeleneh seperti biasanya, tetapi juga emosional. Ya, punggawa Avengers itu punya alasan personal mengapa bersedia mementori Peter. Kostum yang dibuatnya untuk Spidey pun sukses membuat perbedaan serta peningkatan. Sekarang, Spider-Man tak hanya mengandalkan jaring, tapi juga sayap, komputer pintar seperti Jarvis dan masih banyak lagi.
Dan layaknya film jagoan super kebanyakan, Spider-Man : Homecoming pun banyak menyuguhkan adegan action yang bukan hanya seru, tetapi juga menyenangkan. Di titik ini, Anda akan melihat aksi-aksi Spidey memakai kostum baru beserta berbagai kemampuan yang ada di dalamnya. Terlebih semuanya dibalut dengan teknologi CGI yang dijamin bakal memanjakan mata. Untuk itu, menyaksikannya di layar IMAX amatlah dianjurkan.
Plot twist yang disajikan oleh sang sutradara juga layak diacungi jempol dan membuat film ini tidak monoton. Terutama yang terkait dengan tokoh Liz (Laura Harrier), kekasih Peter, sang penjahat Vulture dan sosok misterius bernama Michellen (Zendaya). Apa itu? Silakan tonton sendiri Spider-Man: Homecoming yang sedang tayang di bioskop kesayangan kamu. Selamat menonton.
Sumber : http://www.21cineplex.com