Keluarga Bowen yang dikepalai oleh Eric Bowen (Sam Rockwell) dan istrinya, Amy Bowen (Rosemarie DeWitt), akhirnya memutuskan untuk pindah ke rumah baru di pinggiran kota. Kepindahan mereka bersama tiga anak mereka salah satunya karena kondisi keuangan Eric dan Amy. Gaji Eric yang masih saja kecil, dan Amy yang menganggur untuk waktu yang cukup lama.
Namun setelah pindah ke rumah baru tersebut, bukannya kenyamanan atau kehidupan baru yang lebih baik yang mereka dapatkan, melainkan hal yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sejak hari pertama menempati tempat tinggal baru mereka, Madison Bowen (Kennedi Clements), putri bungsu mereka sudah merasakan ada yang aneh, begitu juga dengan Griffin Bowen (Kyle Catlett), kakak laki-lakinya. Dan perasaan janggal itu tidak hanya menjadi perasaan.
Tingkah Madison kian aneh. Tengah malam, Griffin mendapati suara-suara aneh yang menuntunnya untuk turun ke ruang keluarga. Dan disana, ia menemukan adiknya, Madison, sedang berbicara dengan televisi, padahal kondisi televisi seperti menggambarkan layar yang rusak. Sejak saat itulah, Griffin yang mendapat kamar barunya di loteng kumuh dan menyeramkan, menjadi lebih penakut dan paranoid.
Sementara Griffin dan Madison mencoba mengutarakan pengalaman kurang mengenakkan mereka di rumah baru yang dijual dengan harga sangat murah itu, Eric dan Amy tak ada yang menanggapinya dengan serius.
Hingga tiba dimana Eric dan Amy harus pergi untuk berkenalan dan bercengkerama dengan tetangga-tetangga baru mereka dalam sebuah makan malam di luar. Dan ya, Kendra Bowen (Saxon Sharbino), harus menjaga dua adik kesayangannya itu, Griffin dan Madison.
Ketika alur perbincangan di pertemuan dengan para tetangga itu mulai asyik, salah seorang dari mereka membocorkan, kalau rumah baru yang mereka tempati adalah bekas kuburan besar. Dan disaat yang bersamaan, anak-anak mereka, Kendra, Griffin, dan Madison sedang mengalami teror menyeramkan di rumah.
Meskipun sudah banyak film horor yang menjadikan rumah sebagai latar utamanya, tidak menjadikan alasan Anda untuk melewatkan film Poltergeist. Memang, latar setnya hampir 95% ada di rumah, seperti sebagaimana horor umumnya, namun yang menarik, film yang digarap oleh Gil Kenan tersebut masih realistis untuk menyajikan berbagai sudut pandang dari tiap-tiap anggota keluarga. Seperti Eric, ayahnya, yang cenderung tidak percaya dengan hal-hal berbau hantu.
Dari segi horornya sendiri, Poltergeist termasuk salah satu yang terbaik. Mengapa? Karena Anda tidak akan diperlihatkan jelas sosok hantu yang menyeramkan di film ini selain daripada telapak tangan. Dari situlah suasana horor terbangun lebih nyata lagi, didukung juga dari angle kamera yang memposisikan layar bioskop menjadi mata Anda. Seperti dalam membuka pintu lemari, atau sedang mengintip ke luar jendela.
Minimalis dan menegangkan. Mengingat hantu di film ini tidak ditunjukkan secara jelas sosoknya, tetapi niat dari hantu di Poltergeist ini terbilang sangat jahat. Dikatakan, roh-roh penghuni rumah tersebut adalah roh jahat. Dan menyelaraskan dengan dialek itu, sang sutradara cukup banyak mempertontonkan bentuk teror kejam dari hantu yang bahkan bisa-bisa menyelakai seisi rumah.
Dengan naskah yang ditulis oleh David Lindsay-Abaire, Poltergeist juga mempersembahkan aktris anak-anak, Kennedi Clements, yang berakting sangat memukau di film ini. Gadis 8 tahun itu sekaligus mengawali debut layar lebarnya melalui Poltergeist dan aktingnya sangat patut diacungi jempol.
Mau tahu apakah yang menimpa Kendra, Griffin, dan Madison ketika orangtua mereka tidak di rumah? Bagaimana pula cara mereka menghadapi ‘penghuni awal’ rumah tersebut?
Saksikan Poltergeist mulai 19 Juni 2015 di bioskop kesayangan kamu.
Sumber : http://www.21cineplex.com