Death Distortion mengeluarkan album berjudul REINKARNASI bertemakan sosial beberapa tahun lalu. Death Distortion yang mengusung aliran Modern Rock ini tidak pernah berhenti menunjukan eksistensinya di dunia musik tanah air, terbukti tahun ini Death Distortion akan mengeluarkan single ke 2 berjudul Terbang Bersama Garuda. Lagu ini masuk dalam jajaran repertoir lagu di album Reinkarnasi, namun dalam single ini lagunya dikemas lebih modern dengan menggambungkan unsur etnik dari Papua.RELEASE “ TERBANG BERSAMA GARUDA “
Sekedar mengingatkan kembali, Death Distortion di produseri oleh Bapak Ilham Johan bersama Label nya Putra Mandala Production (PMPro). Death Distortion adalah Trison Manurung (Vokalis), Rian Dani (Drummer), Wawan Cher (Guitarist), Ega ( Guitarist ), Didik Orang (Bassist).
Terbang Bersama Garuda menceritakan tentang tema sosial. Ahir ahir ini Indonesia tercerai berai dengan segala perbedaan demi kepentingan pribadi atau golongan. Dalam lagu ini Death Distortion ingin menyampaikan pesan bahwa kita harus selalu bersama dan saling menggenggam tangan karena perbedaan itu bukan hambatan tetapi adalah jembatan harapan cita cita bersama untuk bisa damai dan kuat seperti “Terbang Bersama Garuda”.
DEATH DISTORTION PROFILE
Death Distortion Band ber-genre rock, Heavy Metal atau Death Metal ini dibentuk di Jakarta pada 25 agustus 2015. Semula band ini bernama Retrow, namun seiring perjalanan waktu dan mencermati jenis musik yang dimainkannya kemudian berganti nama menjadi “Death Distortion” (DD).dan Death Distortion memilih genre Modern Metal dengan seiringnya era digital sekararang, Dengan ‘warna musik” tertentu yang bisa menjadi sebuah karya besar atas inisiatif pencinta musik rock ( rock lover ).
“Awalnya Pak Ilham Johan selaku Executive Producer Death Distortion membuat event musik rock di Rolling Stone Cafe melalui Indonesian Rock Collaboration atau di singkat “IRC”, Agustus 2015. Dengan bercollaboration dengan musisi rock senior dan junior , satu diantaranya Rian, drummer rock berumur 14 tahun, putera Pak Ilham Johan. Dengan musisi senior Trison Manurung ( ex.ROXX ) vocal, Wawan Cher ( ex gitaris Blue Savana, Wolfgangs dan No Limits ), Ega Liong ( Mantan Gitaris Blackout Band ), dan Didiek Orange, bassist Roxx dan One Feel. Maka, saat Desember 2015 Indonesian Rock Collaboration 2 digelar di Fame Station Bar & Cafe Bandung, formasi Death Distortion itu mulai diuji coba, melalui 2 superhitnya, ‘Reinkarnasi’ dan ‘Death Distortion’.
Album Reinkarnasi Death Distortion digarap sepanjang 4 bulan, dimulai Oktober 2015 direkam lagu pertama ‘Reinkarnasi’ di studio La Voice, selanjutnya beberapa lagu masuk rekaman digital di studio Akalliar, sementara Mixing Mastering dikerjakan di Putra Mandala Studio – Pulo Mas Ega Liong ditugasi sebagai Sound Engineer.
Semua personil DEATH DISTORTION memang membiasakan bekerja bersama dan kerja kolektif, termasuk pembuatan lagu. Itu sebabnya pada teks lirik di cover album tidak ada nama pencipta secara individual, karena delapan lagu Death Distortion, kami tulis secara bersama,” penjelasan Trison, tatkala ditanya tentang ketiadaan nama pencipta lagu pada teks lirik.
Album Reinkarnasi Death Distortion juga memasukkan 2 video klip, yaitu Reinkarnasi yang disutradarai Oleg Sanchabachtiar dan ‘Death Distortion’ garapan sutradara Hendry Tifo, dalam first album Death Distortion sebagai bonus track. ‘Bonus track dua video klip ini menjadi jawaban dari kerinduan rock lovers pada tayangan video klip musik yang sekarang kian jarang kita lihat di televisi, Jawaban dari pertanyaan itu adalah, Death Distortion harus memperkuat style permainan duet gitar Ega – Wawan, teknik main drum dan perkusi Rian Dani yang harus berpadu dengan cabikan Didiek Orange sebagai bassist. Pada Edane, peran Eet Syahranie sebagai gitaris, bisa menyamarkan kekuatan karakter vokal Trison sepanjang kariernya dalam Edane ( 2000 – 2003 ).Sabtu 30 April 2016, bertempat di Equus Cafe and Lounge, Kebayoran Baru – Death Distortion mempresentasikan lagu-lagu karyanya melalui launching album REINKARNASI yang melibatkan wartawan media cetak, online, TV dan radio, dan disaksikan sejumlah pengamat musik, fans 5 musisi pendukung, menampilkan Executive Producer Ilham Johan dari Putra Mandala Production, 2 clip maker serta label Bravo Musik selaku Distributor.
Death Distortion adalah :
Trison P Manurung ( Jakarta 22 Maret 1965 ), lead vocal Roxx Band yang pernah menjuarai Festival Band Rock se Indonesia versi Log Zhelebour ( 1990 ), namanya menjulang lewat single ‘Rock Bergema’. Bersama Roxx, dirilis First Album ( 1992 ), Bergema Lagi, Retake, dan album terbaru Roxx, Jauh Dari Tuhan ( 2012 ). Trison sempat masuk formasi Edane antara tahun 2000 – 2003 dan merilis album 170 Volts pada 2002 .
Rian Dani Mandala Putra Johan ( Wamena, 30 November 2001 ), pemain termuda Death Distortion ini pernah tergabung pada Racher Band, Ovarium Band dan The Trigger sebagai drummer. Rian memiliki prestasi sebagai drummer terbaik pada 5 Kompetisi Band di Papua, berpengalaman sebagai drummer band metal pada Trigger Band, saat usianya baru 14 tahun,waktu itu Rian baru satu tahun pindah di Jakarta dari Papua. Kini Rian masih duduk di bangku SMP klas 3.
Didiek ’Orange’ Sugianto ( Denpasar, 24 Januari 1968 ), bassist Roxx dan One Feel. Ikut rekaman album kedua Roxx, Nol dan single ‘Tergila Gila’ pada grup lainnya.
Cheryawan Agung Hartono ( Wawan Cher, Semarang 18 Mei 1974 ) antara tahun 2000 sampai 2004, ikut rekaman album band Blue Savana dari Semarang. Wawan juga pernah bergabung dalam band Wolfgang, dan merilis album Fake, 2012.
Ega Liong ( Kediri , 1984 ) Mantan gitaris band Blackout, beberapa kali masuk nominasi Gitaris Terbaik SCTV Music Awards, AMI Awards, dan pemegang Master Certificate of Guitar, Berklee College of Music, Boston ( Berklee online ), memenangi juara 3 Global Battle of the Bands Hard Rock Rising 2015.
Simak !! Live Interview DEATH DISTORTION
Rabu, 24 Mei 2017 Pukul : 14.00 WIB
di 100 Persen Indonesia with Tibby Fairuz